Kuliner @LOSARIUM Wahana Imaji Rasa Nusantara
Luasnya wilayah Indonesia memberikan keragaman rempah dan memberikan kontribusi dalam sajian kuliner yang penuh warna. Memiliki visi misi melestarikan sajian kuliner Nusantara, ruang kuliner baru bernama Losarium hadir di Yogyakarta tepatnya Jalan Sonokeling, Karanglo, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. Resto tersebut berusaha menghadirkan sajian dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi yang diolah dengan sentuhan masa kini dan tetap mencerminkan kekhasan Nusantara. "Dengan tagline 'Imaji Rasa Indonesia', kami ingin menyuguhkan masakan yang sudah berusia sangat lama, namun dengan cara yang lebih kekinian. Produk budaya itu kalau tidak dilestarikan tentu saja akan punah. Termasuk masakan, ini yang kami ingin tak hanya tersimpan dalam buku resep namun juga disajikan agar dapat dinikmati masyarakat saat ini," ujar Andhika Yopi, owner Losarium.
Resto yang mulai beroperasi sejak 23 Agustus 2023 tersebut juga memberikan kenyamanan bagi pengunjung dari sisi konsep tempat, dekorasi interior yang tepat, serta area taman outdoor belakang nan syahdu yang membuat ambiance di tempat ini menjadi lebih nyaman. Losarium terbagi ke dalam tiga area, yaitu bangunan utama, area outdoor, dan meeting room dengan bangunan rumah kayu yang sama-sama memiliki daya tariknya tersendiri. Mengingat konsep tempatnya yang aesthetic, tentunya sudut-sudut yang ada di resto ini juga cocok sebagai spot berfoto bagi pengunjung.
Menuju area utama dari resto yang buka setiap hari mulai pukul 11.00 – 22.00 tersebut, sebuah bangunan bergaya industrial dengan aplikasi kaca berukuran besar menjadi area utama berkonsep indoor. Bangunan tersebut dimodifikasi menjadi lebih kekinian dengan kombinasi unsur bata ekspos dan beberapa aksen dekorasi bernuansa kayu nan estetik. Pada sisi interiornya, banyak ornamen-ornamen unik yang membuatnya berbeda dari resto pada umumnya. Mulai dari pemilihan lampu, hiasan dinding, hingga desain bar beserta meja dan kursinya. Konsep bangunannya semi terbuka dengan dekorasi kontemporer dan terasa hangat seperti ornamen tempo dulu. Pada area tersebut juga terdapat sebuah coffee bar dimana para barista meracik minuman yang dipesan pengunjung. Pada area bangunan utama tersebut memiliki 2 lantai dimana lantai atas terbagi menjadi ruang indoor dan semi outdoor. Apabila cuaca cerah, dari area lantai atas ini pengunjung juga dapat menikmati view gunung Merapi yang berdiri gagah di sisi Utara.
Beralih menuju area outdoor dari resto yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1200 m² tersebut, terdapat beberapa sentuhan dinding bata ekspos dimana pada ujung areanya tertata beberapa table set kayu dengan desain natural menjadi fasilitas tempat duduk bagi pengunjung yang tampil begitu selaras dengan balutan nuansa hijau di sekitarnya. Dengan bangunan terbuka tanpa dinding membuat pengunjung dapat langsung merasakan syahdunya nuansa alami dari taman belakang Losarium.
Satu lagi spot menarik yang dimiliki Losarium terletak di bagian belakang resto dimana terdapat 2 bangunan rumah kayu bernuansa etnik. Bangunan rumah kayu tersebut selain dapat digunakan sebagai meeting room, juga sangat cocok dijadikan spot romantic dinner dengan nuansa yang lebih private. Dengan dekorasi interior bernuansa kayu nan estetik, tentu akan membuat momen bersama orang terkasih menjadi lebih berkesan. “Pada awalnya rumah kayu ini akan kami fungsikan sebagai kamar penginapan berkonsep villa atau cottage. Namun karena rencana tersebut belum terealisasi jadi untuk saat ini kami fungsikan sebagai meeting room lebih dulu. Ternyata justru banyak pengunjung yang tertarik untuk reservasi spot tersebut untuk berbagai acara. Rencana kami ke depan memang nantinya di sisi belakang aka nada sebuah villa yang terkoneksi dengan resto ini,” tandas Yopi.
Losarium memiliki beragam pilihan hidangan kaya rempah khas Nusantara hasil racikan dari resto tersebut yang tentu saja akan memanjakan lidah para pengunjung yang datang. Untuk makanannya, terdapat beberapa menu andalan yang patut untuk dicicipi, diantaranya Mangut Ulam Jingga yaitu kreasi kuliner perpaduan budaya Barat dan Jawa, dimana ikan Salmon dimasak pan-seared kemudian diolah lagi dalam kuah kental mangut asap dengan rasa dominan gurih rempah sedikit pedas. Lalu ada juga menu bernama Catur Sagatra dimana 4 dinasti Mataram bersanding dalam sebuah sajian yang terdiri dari Uter-uter Pakualaman, Sate Penthol Mangkunagaran, Urip-urip Gulung Kasultanan, dan Pecel Pitik Kasunanan. Ada juga menu Trancam Kemul yaitu kreasi sayur segar trancam dari Jawa Tengah dibalut dalam kulit lumpia beras dari Vietnam dan sajian sup kental khas Hongaria bernama Gulasch berisi daging sapi, paprika, dan wortel sebagai sajian pendamping.
Kemudian untuk menu minumannya sendiri, terdapat beberapa pilihan menu baik coffee maupun non coffee seperti Mocca Jawi, Limun Kemangi Labu, Wedang Stoof, dan The Kinanti. Cocok dinikmati ketika siang maupun sore hari sebagai minuman pelepas dahaga dan penghangat tubuh yang sarat akan rempah. “Untuk menu-menu yang ada di Losarium ini, kami selalu berinovasi menciptakan sesuatu yang baru. Selain kualitas bahan baku serta rasa yang kami jaga, sisi otentik dari menu-menu racikan kami menjadi nilai tersendiri bagi pengunjung. Dengan menu-menu klasik yang diangkat kembali di era sekarang, kami berharap dapat lebih mengenalkan sajian khas Nusantara kepada masyarakat serta melestarikannya agar tidak punah,” pungkas Yopi. Farhan-red
LOSARIUM
Jl. Sonokeling, Karanglo, Sukoharjo,
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
WhatsApp : 0818 8281 2308
Instagram: losarium.id