Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Nuansa Classic Industrial Epic Coffee

    Epic Coffee
    Epic Coffee
    Epic Coffee
    Epic Coffee
    Epic Coffee

    Jogjakarta sebagai salah satu icon kebudayaan di Indonesia terus mengalami perkembangan. Heterogenitas penduduk Jogjakarta khususnya kaum urban dengan beragam suku dan budaya menjadikan berbagai pihak dengan jeli memanfaatkan keadaan tersebut. Dinamika tersebut juga berdampak ke berbagai sektor perekonomian. Salah satunya adalah pada sektor kuliner. Munculnya berbagai tempat kuliner baru menjadi salah satu bukti . Tempat kuliner kini tidak hanya difungsikan sebagai sarana untuk menyantap hidangan semata, tetapi kini juga dapat dipergunakan sebagai media untuk membahas kepentingan lain seperti keperluan studi maupun urusan bisnis. Epic Coffee hadir sebagai salah satu pilihan alternatif untuk mengakomodasi berbagai keperluan tersebut.

    Berdiri pada tanggal 10 September 2013, Epic Coffee memulai kehadirannya dalam peta usaha kuliner di Jogjakarta. Mengusung konsep tempat yaitu urban casual vibe, tempat kuliner yang terletak di jalan Palagan 29 Yogyakarta hadir bagi para penikmat kopi. Sesuai dengan namanya yaitu epic. Menurut Muhammad Iswara Gautama, Manajer Operasional Epic Coffee, adalah sebuah cerita besar, sebuah epos, atau great story. “Bagaikan sebuah Epic, demikian juga cerita tentang kopi yang bermula saat benih mulai ditanam, dirawat dengan kasih, dipanen, kemudian diproses sebagus mungkin hingga akhirnya diseduh untuk dinikmati”. Proses pemilihan nama tersebut melewati sebuah perenungan panjang dari owner-nya. Secangkir kopi yang diciptakan dari butiran kopi melalui proses panjang sehingga tercipta sebuah sajian kopi yang menggugah selera, lanjut Iswara.

    Dengan halaman parkir yang luas, Epic Coffee menawarkan pengalaman menyatap kuliner yang berbeda. Dari area parkir, Epic Coffee tampak simpel dengan penggunaan paving block dan perpaduan rumput taman. Entrance area berupa sebuah halaman luas dengan jalan masuk berupa beberapa buah cor semen berbentuk persegi panjang dengan beberapa buah pohon sebagai penyejuk. Menempati lahan seluas 2300 m², dengan luas bangunan 1300 m², Epic Coffee hadir dengan konsep bangunan industrial dan classic. Bangunan yang terbuka, dengan penataan ruangan yang dirancang sedemikian rupa sehingga tampak luas dan lapang. Garis-garis tegas pada setiap sudut bangunan Epic Coffee memperkuat kesan kokoh dan kuat pada bangunan. Epic Coffee terdiri dari sebuah bangunan utama berbentuk menyerupai sebuah warehouse. Tampak depan bangunan Epic Coffee berbentuk segitiga dengan tembok yang terbuat dari kaca yang terpasang dalam rangka besi. Fasad bangunan Epic Coffee dipermanis dengan adanya batu bata ekpos yang dilapisi dengan gypsum sehingga tampak klasik.

    Konstruksi utama bangunan coffee shop ini terbuat dari baja. Layaknya bangunan industri yang identik dengan udara panas, Epic Coffee memiliki kiat tersendiri untuk mengurangi temperatur udara yang panas tersebut. Atap pada bangunan Epic Coffee dirancang dengan metode coating insulation. Metode ini lazim diterapkan pada bangunan-bangunan industri. Coating insulation adalah pemberian lapisan penyekat pada atap sehingga dapat mengurangi temperatur udara dan mampu mereduksi kebisingan saat hujan. “Coating insulation ini mampu menurunkan temperatur hingga 50°C. Hal ini telah dibuktikan pada saat perancangan bangunan dengan menggunakan metode gun temperature”, papar Iswara. Bagian plafon dipenuhi dengan kolom-kolom baja yang berjejer rapi dari utara ke selatan. Tembok pada Epic Coffee menggunakan material kaca. Hal ini memang sengaja dipakai untuk mengurangi penggunaan lampu pada siang hari. Untuk lantai menggunakan acian semen mirip dengan lantai jaman dahulu di rumah-rumah dengan arsitektur Jawa. Sedangkan untuk bagian penerangan, Epic Coffee menggunakan beberapa lampu spot kecil yang ditempatkan secara rapi pada kolom-kolom baja. “Untuk penerangan kita menggunakan cahaya tidak terlalu terang sehingga dapat memunculkan suasana warm”, lanjut Iswara.

    Interior dalam Epic Coffee terbagi menjadi dua. Bagian depan dipergunakan sebagai coffee shop sedangkan bagian belakang diperuntukkan sebagai showroom furniture. Interior dipenuhi dengan material custom. Meja, kursi dan beberapa ornamen penghias ruangan didesain klasik agar selaras dengan salah satu tema yang diusung yaitu classic. Seluruh furnitur didatangkan langsung dari Salatiga. Furnitur terbuat dari kayu Mindi dan beberapa dari kayu Jati, Mahoni, dan Akasia. Selain area indoor, Epic Coffe juga menyediakan area outdoor dalam konsep garden. Area Outdoor ini terletak di sebelah utara dari bangunan utama. Pada space ini terdapat beberapa meja dan kursi panjang yang diletakkan rapi. Nuansa asri juga ditampilkan dalam penggunaan tanaman Thunbergia Grandiflora sebagai 'atap' pada selasar sebelah utara.

    Mengenai menu, Epic Coffee berfokus pada kopi sebagai menu utama dan beberapa menu komplemen lainnya. Kopi yang digunakan adalah jenis kopi Arabica yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Untuk cara menyeduh kopi Epic Coffee menggunakan beberapa metode. “Untuk kopi kami roasting sendiri. Untuk brewing (penyeduhan) kami menggunakan beberapa metode. Bisa dengan mesin espresso atau dengan manual brewing. Manual brewing terbagi dalam beberapa cara yaitu Syphon, Chemex, V60, Kalita Wave dan French Press,” jelas Iswara. Olahan berbahan dasar kopi tersaji dalam beberapa macam varian yaitu Espresso Coffee, Blended Coffee dan beberapa menu fresh drink. Untuk makanan Epic Coffee menawarkan beragam snack, main course dan dessert. Menu makanan yang disediakan antara lain adalah Churros, dan Chicken Schitzel. Churros adalah light meal snack yang dibuat memanjang dengan saos cokelat sebagai pasangannya. Chicken Schitzel adalah ayam yang disajikan dengan Red Bean, Potato Wedges dan Mushroom Sauce.

    Meskipun berkonsep pure coffe shop, Epic Coffee tetap menonjolkan kualitas dalam setiap produknya dan pelayanannya. “Waiters, chef maupun barista kami berasal dari profesional, sehingga kami menjamin kualitas dari produk kami”, sanggah Iswara. Resto yang berkapasitas 90 orang ini menyajikan suasana cozy dengan ambience yang langka ditemukan di Jogjakarta. Apabila Anda penasaran dengan Epic Coffee segeralah mampir ke coffee shop yang buka mulai dari pukul 10.00-23.00 WIB ini. Dika-Red

    Epic Cofee
    Jl. Palagan 29, Yogyakarta
    www.epiccoffee.co.id

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain