Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Pawon Mbah Noto Plaosan Cicip Kuliner di Antara Dua Candi

    Pawon Mbah Noto Plaosan Cicip Kuliner di Antara Dua Candi
    Area panggung bernuansa natural dengan background Candi Plaosan
    Salah satu spot foto dengan background Candi Plaosan
    Bangunan joglo utama sebagai area makan bernuansa klasik
    Aneka Menu Pawon Mbah Noto

    Obyek wisata Candi Prambanan, siapa lagi yang tak mengenalnya? Candi indah yang berada di Jogja dan merupakan salah satu tujuan destinasi berwisata ketika melancong ke kota budaya tersebut. Komplek Candi Prambanan ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta. Lokasi obyek wisata Candi Prambanan Yogyakarta ini persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan sendiri termasuk situs warisan dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara.

    Bagi wisatawan yang ingin berwisata kuliner di seputaran komplek Candi Prambanan, nampaknya Pawon Mbah Noto adalah destinasi yang wajib dicoba. Menawarkan kesederhanaan yang menyatu dalam nuansa persawahan, kesejukannya akan menghantarkan Anda bersama keluarga ataupun sahabat dalam obrolan yang mendamaikan jiwa. Menikmati nuansa hijau persawahan dengan latar bangunan Candi Plaosan semakin menambah nikmatnya bersantap di tempat ini. Semua itu bisa Anda rasakan di Pawon Mbah Noto yang terletak di Jalan Manisrenggo KM 1 - Jalan Candi Plaosan, Dusun Bugisan RT 02 RW 03, Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah atau sekitar 1 kilometer sebelah Timur komplek Candi Prambanan.

    Pawon Mbah Noto Plaosan resmi beroperasi pada bulan Juni lalu dengan mengusung konsep perpaduan antara seni Jawa klasik dan nuansa alam yang menyejukkan. Menempati lahan seluas kurang lebih 2000 m² berbentuk memanjang, resto ini memiliki keunikan dari sisi arsitekturnya. Sang pemilik, Feta Insani Putri berusaha menyuguhkan sebuah konsep tempat makan dengan alam dan karya seni di dalamnya. Tempat makan ini didominasi bangunan bergaya limasan dan Joglo Jawa. Sentuhan karya seni dapat langsung terlihat di bagian depan, sebuah patung batu yang diibaratkan sebagai sosok Mbah Noto yang sedang membaca terletak di sisi kiri pintu masuk bangunan Pendopo depan yang seakan menyambut setiap tamu yang datang. “Bangunan ini sebenarnya adalah joglo lama yang sudah tidak terpakai. Dulu awalnya akan dibuat semacam homestay, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya dijadikan resto seperti sekarang ini,” ujar Feta, sapaan akrabnya.

    Pada bagian depan resto, terdapat sebuah area parkir kendaraan yang cukup luas. Di area tersebut juga terdapat sebuah spot foto dengan background hamparan tanaman jagung dan Candi Plaosan yang nampak begitu gagah. Memasuki area Pendopo depan, nuansa klasik terasa begitu kental dengan dominasi furnitur berbahan kayu layaknya furnitur rumah Jawa jaman dahulu berpadu dengan lantai tegel motif klasik berpadu nuansa putih. Pada tengah area Pendopo terdapat sebuah meja dan kursi makan memanjang dengan bentuk natural yang cukup unik berbahan kayu solid. Pada bagian atap mengaplikasikan material anyaman bambu khas rumah Jawa yang semakin memperkuat nuansa klasik yang diusung. Pada beberapa sisi area Pendopo juga disediakan meja makan dengan table set minimalis berbahan kayu yang nampak cantik bernuansa putih. “Kalau dilihat hampir semua sisi area makan seperti dinding dan pilar pendopo ini dihiasi dengan lukisan warna-warni. Lukisan tersebut merupakan hasil karya dari ayah saya dan temannya. Kebetulan beliau suka sekali dengan hal-hal berbau seni. Teman ayah saya tersebut juga memiliki hobi melukis, jadi mereka berusaha memasukkan unsur seni lukis tersebut ke dalam resto Pawon Mbah Noto ini,” imbuh wanita yang sempat mengenyam pendidikan chef di New Zealand tersebut.

    Melangkah lebih ke dalam area resto yang buka setiap hari Selasa hingga Jum'at mulai pukul 10.00 – 19.00 dan Sabtu Minggu mulai pukul 08.00 – 19.00 tersebut, dekorasi interior masih nampak senada dengan bagian Joglo depan nan unik. Tepat di bagian tengah ruangan, terdapat sebuah meja kayu memanjang beralaskan kain bermotif batik dengan tatanan piring saji di atas anglo berbahan gerabah yang menjadi tempat menyajikan berbagai menu prasmanan resto Pawon Mbah Noto Plaosan. Pada sudut area ruangan terdapat sebuah spot foto berupa sepasang kursi vintage dengan background gebyok kayu berlukiskan bunga warna-warni nan cantik. Di sisi Selatan area makan tersaji view Candi Sojiwan di antara hamparan hijau persawahan yang semakin memberikan nuansa alami nan sejuk. “Lokasi resto ini memang terbilang cukup strategis karena diapit oleh 2 candi, yaitu Candi Plaosan pada sisi Utara dan Candi Sojiwan pada sisi Selatan. View yang lebih menarik akan tersaji saat persawahan di sekeliling resto sedang ditanami padi, candinya jadi terlihat lebih jelas. Sayangnya saat ini sedang ditanami jagung, jadi agak tertutup karena pohonnya tinggi-tinggi,” papar Feta.

    Beralih ke area outdoor resto yang menghabiskan waktu hingga 2 tahun dalam masa pembangunannya tersebut, terdapat sebuah area makan terbuka dengan table set kayu yang tertata rapi pada tempat layaknya sebuah panggung. Nuansa natural benar-benar dapat dirasakan di area ini karena letaknya tepat di tepi hamparan ladang jagung nan sejuk, apalagi jika menghabiskan waktu ketika senja. Pada sisi belakang terdapat sebuah bangunan tradisional bernuansa warna-warni yang difungsikan sebagai meeting room dan ruang karyawan dengan tanaman hijau nan sejuk pada sisi depan bangunannya. “Sejauh ini banyak konsumen yang memesan untuk reservasi acara arisan, meeting, maupun gathering. Selain itu ada juga yang menggunakan Pawon Mbah Noto sebagai tempat untuk foto preweding ataupun berfoto dengan tema klasik karena kami juga menyewakan kostum juga,” imbuh wanita yang sempat tinggal di Aceh tersebut.

    Menu hidangan yang ditawarkan resto Pawon Mbah Noto Plaosan juga terbilang unik. Resto tersebut menawarkan beberapa menu rumahan tradisional secara prasmanan seperti sayur asem, brongkos, teri cabe hijau, oseng daun pepaya, tahu tempe bacem, ayam daun, ayam goreng rempah lengkap dengan kerupuk dan sambal. Di luar menu tersebut, di sini memberikan pilihan menu camilan ala carte juga, seperti pisang goreng, ketela goreng, mendoan. Untuk menu minuman juga cukup beragam, mulai dari minuman tradisional seperti wedang uwuh, wedang jare sereh nipis, serta kopi, hingga menu minuman dingin seperti Mawimon (mangga, kiwi, lemon) dan Blue ice (blueberry soda). “Kami sengaja ingin memberikan aneka pilihan hidangan bagi semua segmen. Bagi kakek dan nenek yang kangen dengan menu rumahan jaman dulu, dapat memesan berbagai menu sayur yang kami sediakan. Kebetulan dulu kami sekeluarga pernah tinggal di Aceh karena ayah mendapat tugas dinas di sana. Jadi beberapa menu kami modifikasi dengan rempah-rempah khas Aceh. Untuk kalangan muda, dapat memesan aneka hidangan camilan dan beberapa olahan minuman yang bervariasi. Harapannya resto ini dapat diterima semua kalangan masyarakat, mulai dari anak muda hingga orang tua,” tutup Feta mengakhiri perbincangan. Farhan – red

    Pawon Mbah Noto Plaosan

    Jl. Manisrenggo Km. 1 – Jalan Candi Plaosan,
    Dusun Bugisan RT 02 RW 03, Bugisan,
    Prambanan, Klaten, Jawa Tengah
    Telp : 0852 9316 7647

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain