[block:views=similarterms-block_1]
Dewasa ini kerap ditemui banyak rumah yang mengusung konsep tertentu terkait pembuatan, peruntukkan, hingga fungsinya. Salah satu dari banyaknya konsep rumah tersebut ialah rumah berkonsep tahan gempa bumi. Namun, masyarakat selalu mengira untuk mendirikan rumah dengan konsep tersebut memerlukan material beton dan besi-besi berkualitas tinggi. Di mana material tersebut dapat dikatakan jarang diperoleh masyarakat yang masih tinggal di daerah pedesaan, terlebih masuk daerah rawan akan terjadinya gempa bumi. Kendati demikian, saat ini masyarakat dapat memanfaatkan material organik yang bersumber dari alam untuk membuat rumah tahan gempa yang ramah lingkungan dan nyaman untuk dihuni.
Hal tersebut rupanya juga menginspirasi seorang Iswanti dalam membangun rumah pribadinya yang berada di Jalan Raya Prambanan, Taman Pabrik, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dari segi arsitekturnya, rumah tersebut memiliki bentuk yang mencolok dan tampak berbeda dengan rumah-rumah lain di sekitarnya. Bangunan rumah yang menghadap tepat ke sebuah lapangan sepakbola di Taman Pabrik ini berbentuk rounded dengan kombinasi atap rumah yang berbentuk kerucut. "Awal membangun rumah, dulu saya ingin punya rumah yang eco-friendly dan banyak unsur-unsur alam di dalamnya. Kebetulan hobi saya memang traveling yang membawa saya banyak melihat bentuk rumah-rumah unik di berbagai negara. Akhirnya tertarik dengan konsep earthbag house ini saat browsing di internet. Bukan hanya unik secara bentuk bangunannya, rupanya konsep rumah tersebut juga tahan terhadap gempa. Cocok diaplikasikan pada daerah rawan gempa seperti di sini," papar wanita asli kota Solo tersebut.