Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Joglo Limasan Workshop Ekspresi Material Lawas, Kualitas Papan Atas

    Joglo Limasan Workshop
    Aplikasi lisplang hadirkan kesan klasik
    Konsul motif besi antik
    Jendela kupu tarung Jati dan Pintu kayu Jati lawasan
    Aplikasi material kayu Jati lawasan pada kitchen set

    Bagi sebagian besar orang penataan eksterior maupun interior ruangan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Kesesuaian dengan gaya dan idealisme penghuninya akan mempengaruhi kenyamanan ketika menikmati waktu di rumah. Salah satu gaya dekorasi yang saat ini sedang digandrungi yaitu konsep bergaya vintage. Gaya arsitektur klasik akhir-akhir ini mulai dilirik sebagai pengisi interior ruangan maupun dekorasi eksterior yang memiliki karakter dan juga terkesan unik. Furnitur vintage biasanya akan merujuk pada sebuah furnitur-furnitur dengan model dan tampilan yang terlihat usang. Namun, di situlah letak keunikan dan estetika dari furnitur bergaya lawasan tersebut. Bahkan, karena bentuk dan tampilannya yang sudah kuno atau terlihat usang inilah yang membuat banyak orang mulai mencintai gaya tersebut.

    Dalam bisnis furnitur lawas, ada ceruk pasar yang masih cerah untuk digarap yakni restorasi furnitur vintage atau saat ini lazim disebut upcycle. Apalagi dengan tren kembali ke gaya retro, produk lawasan kini semakin banyak diburu. Selain memiliki gaya yang khas yakni model kaki yang mirip pensil, furnitur dari era retroristik di tahun 1950 hingga 1980-an umumnya dikenal memiliki kualitas bahan yang sangat baik, terutama untuk bahan kayu yang digunakan. Akan tetapi, agar bisa digunakan maksimal, tentunya perlu proses reparasi dan finishing untuk mengembalikan furnitur itu ke fungsinya semula dengan tampilan yang kekinian. Ide ini yang dilirik oleh Artha Hermawan ketika mendirikan Joglo Limasan Workshop. “Dari dulu memang saya sangat tertarik dengan gaya arsitektur klasik dengan segala pernak-pernik furnitur pelengkapnya. Saat sekolah dulu sering mengunjungi rumah teman yang berada di pedesaan dan melihat rumah-rumah kampung. Dari situ sepertinya saya mulai tertarik dengan barang-barang lawasan,” ungkap Artha, sapaan akrabnya.

    Joglo Limasan Workshop sebagai salah satu pengusaha dibidang customize berbahan kayu lawasan telah menangkap peluang furnitur bergaya vintage sejak lama. Berlokasi di Jalan Cupuwatu No. 70, Temanggal II RT 05 RW 02, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dalam memproduksi barang-barang garapannya, workshop tersebut menggunakan material kayu lawasan bekas bongkaran bangunan yang memiliki kualitas bahan kuat dan kokoh. Secara kualitas kayu sebenarnya cukup terjaga, karena jelas menggunakan kayu-kayu yang sudah tua. Ada beragam hasil olahan dari kayu bekas bongkaran ini yang bergaya vintage. Mulai dari kursi, dining table, dining chair, almari, bookrack, stand lamp, table lamp, hingga material pendukung arsitektur bangunan seperti pintu, jendela, dan lisplang. Material kayu lawasan tersebut banyak diperoleh dari daerah Jawa Timur dan menggunakan jenis kayu Jati maupun Bengkirai yang dikenal memiliki karakteristik keras dan kuat. “Untuk material kayu yang kami gunakan kebanyakan adalah kayu jenis Jati dan Bengkirai yang sudah dikenal memiliki kualitas yang baik dan juga kokoh. Untuk material kayu lawas sendiri memiliki keunggulan bahannya yang tidak berubah bentuk karena sudah benar-benar kering. Selama ini untuk bahan baku banyak diperoleh dari daerah Jawa Timur, serta ada beberapa supplier yang memang mempunyai bisnis bongkaran rumah-rumah lawas,” imbuh pria yang mempunyai basic di bidang arsitek tersebut.

    Kayu jati terkenal akan kekuatan dan keawetannya sehingga tak heran bila material ini sering dijadikan bahan furnitur. Warna coklat tua ditambah dengan tekstur pola-pola lingkaran tahun umur menambah kesan antik dan klasik. Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, tak heran jika kayu jati digolongkan sebagai kayu mewah. Dari segi harga yang ditawarkan, Joglo Limasan Workshop memberikan harga yang terbilang sesuai dengan kualitas serta tampilan produknya yang begitu estetik. Untuk full bangunan kayu ukuran 4x6 meter dipatok seharga 130-150 jutaan menyesuaikan dengan spesifikasi bangunan yang diinginkan. Kemudian material-material pendukung bangunan seperti pintu, jendela, kusen, hingga pernak-pernik berbahan kayu lainnya dapat dipesan konsumen dengan menyesuaikan budget yang diinginkan. Bagi konsumen yang sebelumnya telah mempunyai bahan baku kayu sendiri, workshop tersebut juga dapat melayani untuk jasa pembuatannya saja. “Untuk jenis material kayu lawasan ini sendiri memang tidak ada patokan pasti mengenai harga jualnya, namun kami tetap dapat mengakomodasi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mulai dari pernak-pernik dekorasi, material pelengkap bangunan, hingga satu bangunan full berbahan kayu lawas dapat kami layani dengan kualitas pengerjaan yang tentunya terjamin dari segi kualitasnya,” pungkas Artha berpromosi. Farhan – red

    JOGLO LIMASAN
    Jl. Cupuwatu No. 70, Temanggal II, RT 05 RW 02,
    Purwomartani, Kalasan,
    Sleman, Yogyakarta

    WhatsApp : 0818 278 797
    Email: arthahermawanarsitek@yahoo.com

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain